Zakat

PENGERTIAN ZAKAT
 Oleh : H. Sulaiman Rasjid
Dalam kitab : FIQIH ISLAM
Zakat menurut istilah Agama Islam adalah"kadar harta yang tentu, yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat." 
Hukumnya : Zakat adalah salah satu rukun islam yang lima, Fardu 'Ain atas tiap -tiap orang yang cukup                                Syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah.
Firman Allah : 

وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ  

" Dirikanlah Sholat dan bayarkanlah zakat hartamu" ( An-Nisa' : 77 ) 
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
" Ambillah dari harta mereka sedekah (zakat) untuk membersihkan mereka dan menghapuskan dosa mereka." (At-Taubah:103)

Firman-Nya Pula :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
" Sesungguhya oranr-orang yang beriman, mengerjakan amal sholih, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala dosisi Tuhan_nya. Tidak ada kekwatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqorah : 277 )

Sabda Rosulullah SAW:
بُنِيَ اْلاِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّالله وَاَنَّ مُحَمَّدًارَّسُوْلُ اللهِ وَاِقَامِ الصَّلَوةِ وَاِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ. (متفق عليه 

" Islam itu ditegakkan atas 5 dasar (1) bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang Hak kecuali Allah, dan bahwasanya Nabi Muhammad itu utusan Allah, (2) mendirikan sholat lima waktu,(3) membayar zakat, (4) mengerjkan Haji ke Baitullah, (5) berpuasa dalam bulan Ramadhan." ( Sepakat Ahli Hadits)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَامِنْ صَاحِبِ كَنْزٍ لاَيُؤَدِّى زَكَاتَهُ اِلاَّ اُحْمِيَ عَلَيْهِ فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَيُجْهَلُ صَفَائِحُ فَتُكْوَى بِهَا جَنْبَاهُ وَجَبْهَتُهُ. ( رواه احمد و مسلم
Dari Abu Hurairah r.a berkata : Rosulullah Saw, telah bersabda: " Seseorang yang menyimpan hartanya, tidak dikeluarkan zakatnya, akan dibakar dalam neraka jahannam, bagianya dibuat setrika dari api, kemudia disterika lambung dan dahinya….., dan seterusnya." ( Hadits ini panjang)." ( Riwayat Ahmad dan Muslim ).

BENDA YANG WAJIB DIZAKATI

1. Binatang Ternak.

Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya uanta, sapi, kerbau dan kambing. Keterangannya yaitu Ijma'.

Syarat bagi pemilik binatang yang wajib zakat tersebut adalah:

A. Islam. Orang non Islam, walaupun mempunyai binatang tersebut ia tidak wajib berzakat.
قَالَ اَبُوْبَكْرٍ الصِّدِّيْقِ : هَذِهِ فَرِيْضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِى فَرَضَهَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ. ( رواه البخارى وأنس
" Abu Bakar AS-Shidiq (Khalifah Pertama) berkata dalam surat beliau kepada penduduk Bahraim: " Inilah sedekah yang diwajibkan Rosulullah Saw.atas 0rang-orang muslim." (Riwayat Bukhori dan Anas)

B. Merdeka. Seorang hamba tidak wajib zakat.
C. Milik Yang Sempurna. Sesuatu yang belum sempurna dimiliki tidak wajib dikelurkan zakatnya.
D. Cukup satu Nisab. ( Keterangan mengenai nisab ini akan dijelaskan satu persatu).
E. Sampai satu tahun lamanya dipunyai.

Sabda Rosulullah Saw:
عَنِ بْنِ عُمَرَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لاَزَكَاةَ فِى مَالِ امْرِءٍ حَتَّى يََحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ. (رواه الدارقطنى
Dari Ibnu Umar. Rosulullah Saw berkata : " Tidak ada (wajib) zakat pada harta seseorang sebelum sampai satu tahun dimilikinya. " (Riwayat Daruqutni) 

F. Digembalakan pada rumput yang mudah. Binatang yang diumpan (diambilkannya makanannya) tidak Wajib     dizakati.

Perhatian !

a. Anak binatang yang lahir setelah sampai nisab, tahunya adalah menurut tahun ibunya yang sampai nisab itu.      Tambahan binatang dengan jalan dibeli, pustaka, atau sebagainya, dipisakan penghiungan tahunya dari              bnatang yang telah cukup nisabnya itu.
b. Binatang yang dipakai untuk membajak sawah atau menerik gerobak tidak wajib dizakati, sebagaimana juga     kain yang dipakai atau perkakas rumah tangga yang sengaja dibeli untuk dipakai sendiri. 

Sabda Rosulullah Saw :

لَيْسَ فِي الْبَقَرِ الْعَوَامِلِ صَدَقَةُ. (رواه أبوداود و الدارقطنى 

" Tiada zakat pada sapi yang dipakai untuk bekerja ."Riwayat Abu Dawud dan Daruqutni)

2. Emas dan Perak

Barang tambang yang lainya tidak wajib dizakati.

Syarat bagi pemilik emas dan perak yang wajib dizakati :

a. Islam
b. Merdeka
c. Milik yang sempurna
d. Sampai satu nisab.
e. Sampai satu tahun simpanan.

Firman Allah Swt.
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
" Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak tidak menafkahkanya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksaan yang pedih." (At-Taubah : 34)

Sabda Rosulullah Saw:


عَنْ عَلِى قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَدْ عَفَوْتُ لَكُمْ عَنْ صَدَقَةِ الْخَيْلِ وَالرَّقِيْقِ فَهَا تُوْاصَدَقَةَالرَّقَّةِ مِنْ كُلِّ اَرْبَعِيْنَ دِرْهَمًا دِرْهَمًا لَيْسَ فِى تِسْعِيْنَ وَمِائَةٍ شَيْئٌ فَاِذَ بَلَغَتْ مِائَتَيْنِ فَفِيْهَا خَمْسَةُ دَرَهِمَ. (رواه أحمد أبوداود و الترمذ    
Dari Ali k.w. Ia berkata bahwa Rosulullah Saw. Telah berkata : " Sesungguhnya aku telah menafkahkan kamu dari sedekah kuda dan sahaya, maka bayarlah zakat perak, tiap-tiap empat puluh dirham satu dirham, 190 dirham belum wajib zakatnya, dan apabila sampai 200 dirham zakatnya lima dirham." ( Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmizi).

3. Biji Makanan yang Mengenyangkan.

Seperti beras, jagung, adas, dan sebagainya. Adapun biji makanan yang tidak mengenyangkan - seperti kacang tanah, kacang panjang, tanaman muda, dan sebagainya - tidak wajib dizakati.

Firman Allah Swt.

وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ
" Dan Tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya ( dengan dikelurkanya zakat)." ( Al-An'am : 141)

Syarat bagi pemilik biji-biji makanan yang wajib dizakati tersebut yaitu :

1. Islam
2. Merdeka
3. Milik yang sempurna
4. Sampai Nisabnya
5. Biji Makanan itu ditanam oleh manusia
6. Biji makanan itu mengenyangkan dan tanah disimpan lama.

Zakat Paroh Sawah 

  Zakat hasil paroh sawah diwajibkan atas orang yang punya benih sewaktu mulai bertanam. Jika yang mengeluarkan benihnya adalah petani yang mengerjakan sawah itu, maka zakat seluruh hasil sawah yang dikerjakannya itu wajib atas petani itu, karena pada hakikatnya petanilah yang bertanam, pemilik tanah hanya mengambil sewa tanahnya, dan penghasilan dari sewa tanahnya, dan hasil dari sewaan tidak wajib dizakati.
  Jika benih itu berasal dari yang punya tanah, maka zakat seluruh hasil sawah dibayar oleh pemilik sawah, karena pada hakikatnya dialah yang bertanam, petani hanya mengambil upah kerja. Penghasilan yang didapat dari upah tidak wajib dizakati.

4. Buah-buahan.

Yang dimaksud dengan buah-buahan yang wajib dizakati hanya kurma dan anggur saja, sedangkan buah - buahan yang lainya tidak.

Sabda Rosulullah Saw :
أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:اَنْ يُحْرَصَ الْعِنَبُ كَمَايُخْرَصُ النَّحْلُ فَتُؤْخَذُ زَكَاتُهُ زَبِيْبًاكَمَاتُؤْخَذُصَدَقَةُ النَّحْلِ تَمَرً. (رواه الترمذى وحسنة )
" Rosulullah Saw. Telah menyuruh supaya menaksir buah anggur itu beberapa banyak buahnya, seperti menaksir buah kurma, dan beliau menyuruh juga supaya memungut zakat anggur sesudah kering seperti mengambilbuah kurma, juga sesudah kering." ( Riwayat Tirmidzi, dan ia menilainya sebagai hadits hasan)

Syarat bagi pemilik buah-buahan yang wajib dizakati itu adalah :

1. Islam
2. Merdeka
3. Milik yang sempurna
4. Nisab ( sampai saatu nisab )

5. Harta Perniagaan.

  Harta perniagaan wajib dizakati, dengan syarat-syarat yang telah disebutkan pada zakat emas dan perak :

Sabda Rosullullah Saw :
فِى الْْبَزِّ صَدَ قَتُهَا (رواه الحاكم

" Kain-kain yang telah disediakan untuk dijual, wajib dikelurkan zakatnya." ( Riwayat Hakim )
عَنْ سَمُرَةَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:يَأْمُرُنَا اَنْ نُحْرِجَ الصَّدَقَةُ مِنَ الَّذِى نُعِدُّهُ لِلْبَيْعِ . (رواه الدارقطنىوأبوداود
Dari Samurah , " Rosulullah Saw memerintahkan kepada kami agar kami mengeluarkan zakat barang yang disediakan untuk dijual."( Riwayat Daruqutni dan Abu Dawud )

  Tahun perniagaan dihitung dari mulai berniaga. Pada tiap-tiap akhir tahun perniagaan dihitunglah harta perniagaan itu, apabila cukup satu tahun nisab, maka wajib dibayarkan zakatnya, meski dipangkal tahun tidak cukup satu nisab. Sebaiknya kalau dipangkal tahun cukup satu nisab , tetapi rugi diakhir thun tidak cukup lagi satu nisab, tidak wajib dizakati. Jadi, perhitungan satu tahun perniagaan itulah yang menjadi ukuran sampai atau tidak satu nisab.